JANGAN MAU DIJAJAH..!!!

“Sekali MERDEKA TETAP MERDEKA, selama semangat itu masih DI JIWA SEORANG SANG MERDEKA”

Kata-kata di atas merupakan forward sms dari seorang teman nun jauh di sana, persis pada tanggal 17 Agustus tadi. Tergelitik hati untuk menulis tentang kemerdekaan juga saat masih hangat-hangatnya momentum 17an, namun apa daya aktivitas dan rutinitas tak mengijinkannya. Alhamdulillah baru bisa sekarang nulisnya.

Kalau melihat kata MERDEKA maka tak luput hati ini juga akan teringat dengan kata JAJAHAN.

Menilik kembali sms teman di atas, “JIWA SEORANG SANG MERDEKA”.
Timbul pertanyaan benarkah diri kita sudah merdeka?
Atau malah saat ini diri kita sedang terjajah?
Terjajah oleh kelakuan kita sendiri?Wallahu’alam

Tengoklah hari-hari yang sudah berlalu dan boleh jadi kita terkesima. Karena, ternyata selama ini diri kita sendiri yang menjajah hidup kita lewat berbagai cara. Padahal sebenarnya kita bisa menjadi manusia yang merdeka. Manusia yang mengetahui apa yang ingin kita tuju, yang mampu merancang langkah-langkah untuk mencapainya, dan tahan dalam proses merancang dan meraihnya.

Pemisah antara merdeka dan terjajah sangatlah tipis. Pemisahnya ada pada hati kita sendiri. Saat kita memutuskan memilih antara berdosa atau beramal shalih, antara meniti jalan kebaikan atau tenggelam dalam kemungkaran. Antara menyerahkan penghambaan kepada Allah atau kepada hawa nafsu sendiri.

KEMERDEKAAN SEJATI adalah KEMERDEKAAN IMAN. Tak ada yang lebih merdeka dari orang beriman. Sebab ia tidak merasa memiliki penjajah. Tidak juga orang lain. Kemerdekaan memberi arti pada banyak fungsi kehidupan. Secara social, hanya orang-orang merdeka, yang bisa meniti jalan kedermawanan. Mereka 0rang-orang yang tidak harus merasa dijajah oleh duniawinya, oleh kekayaannya. Mereka meletakkan uang di atas tangannya. Bukan memenuhi isi otaknya. Maka ia bisa berbagi, memberi, tetapi ia juga merasa sah untuk menikmati apa yang halal dari karunia Allah. Ia mengerti kapan harus tampil dengan pantas, makan dengan pantas, sebagai penjabaran dari menunjukkan ‘bekas-bekas’ nikmat Allah.

Tidak ada penderitaan melebihi pahitnya dijajah diri sendiri. Terlebih bagi orang-orang yang tidak menyadari. orang yang tidak menyadari kenyataan bahwa DOSA, KESALAHAN, JALAN HIDUP KOTOR, KEMALASAN, adalah PENJAJAHAN ATAS DIRI SENDIRI, yang akan mengalami situasi dimana jiwanya terasa kering dan gersang. Mungkin ia bisa menghibur diri dengan nyanyian bahagia, atau mimpi-mimpi duniawi yang megah. Tetapi sebenarnya hal itu tidak menghapus kegalauan.
Di batas ini kesadaran punya peran besar dalam mengantarkan kita menjadi manusia merdeka. Ya, kesadaran. Pengakuan paling mendasar dari hati nurani dan suara hati. Orang-orang yang beriman bukan berarti tak pernah salah, atau tak pernah dosa. Mereka pernah salah, pernah berdosa, tapi kesadaran yang selalu dijaga nyawa dan nyalanya, telah membuat orang mukmin punya system recovery yang handal. Allah swt mengabarkan, “sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya.” (QS, Al-A’raf:201)

MENJADI MANUSIA YANG MELEPASKAN PENJAJAHAN PADA DIRI SENDIRI, INILAH PUNCAK KESADARAN YANG MELAHIRKAN KEMERDEKAAN, SEKALIGUS MELAHIRKAN KEBAHAGIAAN.





Read More......

Geng Hantu vs RT Sembilan


Tak ingin larut terlalu lama dalam kesedihan atas meninggalnya 2 seniman Indonesia. Akupun mulai mencoba mengais-ngais memori yang terpendam di otak. Sebuah momentum, cerita indah saat liburan sekolah bulan Juli tadi.

Momentum yang terekam indah adalah reunian dan syukuran alumni Bio 01 di Banjarmasin. Outbond Iqro club dan sekolah nanti aja insyaallah diceritain.

Sekian lama tak bertemu teman2 kuliah dulu, kurang lebih 3,5 tahun setelah kelulusan. Alhamdulillah bisa kembali ngumpul ma teman2 satu perjuangan di kampus. Acara reunian ini tercetus saat angkatan kami banyak yang lulus tes CPNS tahun 2009, rekor lulus cpns terbanyak dibanding tahun2 sebelumnya. Sok, sebagai luapan kegembiraan kita-kita (hmm,,, kita!! Mereka aja kale, aku juga hehe) diadainlah acara reunian dan syukuran di kampus. Dengan sponsor utama yang udah dapat gaji ke13 (waduuuh ada yang merasa kerampokan tuh gajinya).


By the way,, dengan perjuangan keras penuh titik peluh dan pulsa tuk ngabarin dan ngumpulin teman2 dari bulan Februari, alhamdulillah akhirnya kamis 9 Juli kemarin baru bisa dilaksanain. Sempat berkhayal andai bisa konferens dengan teman-teman, tentu tidak akan sesulit itu komunikasi antara kami. Tidak bolak-balik sms ke sana dan konfirmasi ke sini.

Tiga tahun tak berjumpa, ternyata sifat teman2 ga berubah banyak. Masih pada suka cekakak-cekikik, ada yang tetap bore (bore apa yah??1), ada yang masih setia dengan plin-plannya,, pokoke masih berjuta rasanya...

Acara syukurannya di adain di dua tempat, di kampus dan rumah Nini Ayya (Sorayya Efyunie, ssttt... jangan bilang2 yah, Ayya adalah putri SEKDAKOT Banjarmasin!!!). Sempat sedih juga sih waktu di kampus tidak bisa ketemu sama semua dosen. Terutama Pak Zai, saat dikonfirm beliau masih dalam perjalanan menuju kampus, dan saat itu kami tidak bisa menunggu beliau lagi, kami harus segera meluncur ke rumah Nini Ayya karena sebagian teman2 udah pada kumpul di sana. Padahal neh aku pengen banget ketemu sama Pak Zai, secara beliau adalah dosen pembimbing skripsiku yang baik banget.

Sesampai di rumah Nini Ayya, ternyata di sana sudah ada Datu Diah bersama suami en anak laki2nya, ada Kai Aji sama Istri mudanya –Acil Ana- yang ternyata udah punya momongan (istri pertama Kai aji adalah Nini Ayya), ada Abang Sani (masih jomblo euy), Cimay, Acil Rahmi sama si kecil juga. Mawar (putri dari Paminggir :)), Nana-Owen, Erma, Eka, Tilah, Ifit, Memes yang sudah tampak kelelahan mengarak perutnya (maklum hamil tua) dan tak ketinggalan Mba Muly yang kemayu xi...xi...xi. Serta masih banyak teman-teman yang ga disebutin namanya (karena sebagian emang ga datang,, hiks hiks)

Cerita seru, sedih, dan lucu mengalir begitu saja dari mulut kami, seputar berita teman- teman selama terpisah. Cerita di mulai dari teman yang di tembak sama kakak tingkat, tapi cuma sempat ngedate 1 minggu habis tuh putus. eee,,saat reunian sudah menggandeng pendamping baru. *geleng-geleng*.
Belum lagi kasusnya si Wiwid yang dapat finalty katanya dari Ortu hingga ga bisa datang ke reunian.

Reuni berakhir dengan acara makan-makan, jam 3 sudah pada bubar. Selain itu juga empunya rumah-Nini Ayya-harus segera ke bandara karena ingin pergi ke Jakarta, penerbangan jam 4 sorenya.

setelah selesai reuniannya, kami lanjut dengan roadshow ke rumah Nyonya Sugi, teman yang satu ini ga bisa datang karena baru habis melahirkan, dengan bayi kembar pengantin xi,, xi,, xi,, lucu sekali bayinya. Tak lupa nyamperin si biang kerok Nisa,, ini dia neh satu-satunya teman kami yang udah bergelar Master, bulan Maret tadi dia nyelesaiin S2nya di Malang. Dia adalah sie panitia di Banjarmasin yang menjembatani komunikasi dengan dosen di kampus. Tapi malangnya saat hari H, Nisa ga datang, Hp dia dihubungi ga diangkat. Waktu di tanyain kenapa ga datang, dia jawab ”lupa”, trus kenapa Hp ga di angkat waktu kami hubungi, dia bilang 'Hp ketinggalan di rumah” (GUBRAKKK deh teman yang satu ini, kuliah S2 bikin otaknya penuh kali ye,, he he he)

Ok,,, lalu apa hubungannya dengan Geng Hantu ma Rt Sembilan???
Ho Ho Ho,,, itu adalah nama populasi di komunitas angkatan Bio 01.



Read More......

Si Burung Merak terbang bersama I Love You Full



INNALILLAHI WA INNA ILAIHI ROJI’UN,,,,

“Setiap Yang Bernyawa Pasti Mati,,,”


Tanah merah di pusara Mbah “I Love You Full” Surip belum kering. Sebelumnya sempat tidak percaya ketika chating ada teman yang memberi tahu kepergian beliau. Karena merasa Mbah Surip baru beberapa bulan ini saja terkenal lewat lagunya ‘’Tak gendong kemana-mana”. Memang usia, jodoh dan rejeki hanya Allah yang Maha Mengetahuinya. Mbah Surip pun menutup usia pada tanggal 4 Agustus 2009.

Dunia Seni Indonesia kembali berduka. Tokoh teater modern Indonesia, WS Rendra, yang dikenal dengan julukan Si Burung Merak, meninggal dunia pada usia 74 tahun. Sejak beberapa waktu lalu lewat berbagai media memang sempat dikabarkan beliau mengalami berbagai gangguan kesehatan.

WS Rendra sang Maestro Sastra, ahli dalam mengupas tentang lunturnya etika dan budaya lokal yang memunculkan banyak persoalan di masa sekarang ini. Begitulah Rendra, sampai di usia senjanya ia masih kritis kepada penguasa. Karya-karya beliau takkan lekang di makan zaman. Seniman senior WS Rendra menutup usia pada tanggal 6 Agustus 2009.

Bukan latah ikut-ikutan nulis tentang kepergian 2 Seniman Indonesia, namun saya ikut merasa kehilangan 2 Seniman besar negeri ini. Ada rasa sedih menyeruak dari dalam hati, terlepas dari kontraversi yang melanda Mbah Surip akhir-akhir ini.

SELAMAT JALAN SI BURUNG MERAK,,
TERBANGLAH DENGAN DAMAI MENUJU TEMPAT-NYA
DAN
MBAH SURIP,,
SEMOGA MENDAPAT “I LOVE YOU FULL” DARI YANG MAHA KUASA



Read More......

Seruni di hati Coey_paringin

Alhamdulillah,,,

Senang banget bisa nulis lagi, setelah sekian lama vacuum.

Satu bulan ga nulis di blog, asli bikin kangen nih jari-jemari tuk bersalsa di atas tuts kompi, menuangkan cerita-cerita biasa saja, namun secuil kata yang terangkai akan sangat berarti bagiku.

Teringat petuah teman yang tinggal jauh dari peradaban (ciee, lebayy). Enggak kok, dianya tinggal di daerah pinggiran Sungai Barito, tepatnya di desa Paminggir, Danau Panggang (ups,, siapa bilang jauh dari peradaban, Lanting di sungai Barito mah sekarang ada hotspotnya, sok sambil maunggut bisa ngenet, hehehe,,, sorry).

weleh,,weleh ngalur-ngidul kemana tuh bu,,

Gitu deh kalo lama ga nulis, jadi blank. Banyak ide dan cerita yang beterbangan begitu saja ke udara. Hingga susah payah tuks ngumpulin lagi. Ibaratnya neh, seperti elektron yang berpindah-pindah , meloncat dari satu kulit atom ke kulit atom lainnya, sambil menyerap dan membebaskan energy, beredar bebas di lintasannya.

Wualahh,, ngomong apalagi tuh,, hehe

Kembali ke petuah teman tadi, dia bilang “menulis adalah kekayaan yang tak ternilai, karena ia merupakan buah karya pikiran kita”. *SEPAKAT*

Sok, sebenar ga ada alasan, aku ga nulis di Bulan Juli tadi karena sibuk bikin LPJ dana BOS. Atau pembelaan diri vacuum karena pusing bikin RPP IPA, dan ngurus IQRO CLUB yang bentar lagi InsyaAllah bakal garap pesantren ramadhan di beberapa sekolah. Fuiiihhh.



Read More......