Aku bahagia, karena dia bahagia


Hari ini aku sangat-sangat bahagia karena temanku bahagia,,

Alkisah. bermula ketika aku datang ke kantor habis balik dari apel bersama di Pemkab Balangan pagi Senin. Ketika itu aku baru saja naruh tas di atas meja, tiba-tiba teman kantor *cwo* menghampiri nyerahin sebuah undangan berwarna coklat
Sambil senyum dia bilang “titipan undangan orang buat kamu”

I wow kaget juga seh, kok ada yang ngasih undangan, dititipin ma teman kantor lagi. Padahalkan aku ga banyak teman di sini (maklum sekarang aku belum ngetop di Balangan, dibandingin waktu di bejeem dulu sama ga ngetop juga. Hehehe,,, nah loh apa coba). Trus juga klo dikolerasikan ma bulan Shafar, kok ada yang mo kawinan seh di bulan shafar.
“Jar urang tuha bahari, jangan bakawenan dibulan sapar, pamali, bulan panas” (hihihi,, yang ini jangan dipercaya, 100% ga benar, cuma mitos belum ada riset yang membuktikan, ga ada hubungannya kali ye).

Kembali ke kisah tadi :)


Ku balik nanya ke dia “undangan siapa?”
“baca aja sendiri”, katanya sambil berlalu pergi

Perlahan kubuka undangan berwarna coklat itu, kata perkata kubaca isinya dan,,
Terpampang sebuah nama yang tidak asing lagi bagiku “bla bla bla”

(nama disamarkan, takut akan disalahgunakan oleh orang2 yang tak bertanggung jawab !!!:)
Aku sempat terpaku sebentar, benar ga yah ejaannya, itukan nama temanku yang barusan nyerahin undangan tadi.

Wow, wew,, wuihh,,, suit-suit,,,, he he,,,,,

Kantor seketika menjadi heboh dan rame seiring dengan teman-teman yang juga dapat undangan tak berapa lama setelah aku.

Kaget, syok, ga percaya, bingung, dan berbagai macam ekspresi teman-teman tak tergambar saking Surprisenya. Ada yang loncat-loncat, ada yang mukul2 dia, pokoke suasana kantor pagi itu benar-benar berwarna. Dan, aku adalah orang kantor pertama yang mendapat undangan dari dia (kebayangkan betapa mengharu biru perasaanku saat itu hihihi,,). Tapi ada sedih juga, cos dia junior kami dikantor, dan masih ada lima orang senior yang belum nikah (termasuk aku hehehe,,,) artinya dia telah melangkahi kami hiks, hiks.

Tak ada angin tak ada hujan, tak ada kabar burung, tak ada gossip (arti dari digosok makin siip, penting ga seh??!!!) cos dia bukan seleb, ga ada tampang dia mo nikah gitu. Dan yang paling mengagetkan lagi, dia pertama kenal ma calon istrinya di dunia maya, lewat chatting *geleng-geleng*

Begitulah. Yang namanya jodoh sudah sampai, apapun bisa terjadi. Tak kenal waktu, tempat, bahkan usia. Batas waktu penantian dia udah sampai.


Walaupun kita beda keyakinan teman,
kudo’akan moga Tuhan memberikan yang terbaik untuk kalian berdua.
Menjadi keluarga yang berbahagia sampai batas jodohmu dengannya.


” Disetiap udara yang kau hirup, di sana akan kau jumpai Tuhan yang senantiasa mendengar doamu, Tuhan salalu ada untuk hambaNya, bahkan untuk orang yang tak beriman sekalipun”


****

n/b: kapan masa itu tiba untukku,,, moga secepatnya juga jodoh itu datang menjemputku (wkwkakak jadi malu)







6 komentar:

agus sugito 10 Februari 2009 pukul 23.18  

yang sabar mbak, Yakinlah dengan menjaga kesucian hati dan jiwa pasti Allah akn kasih yang terbaik buat mbak, eitss jangan lupa ikhtiar and doa, mg segera nongol juga undangannya,
salam kenal
gapailangit.blogspot.com
sugito85@gmail.com

coey_paringin 12 Februari 2009 pukul 00.17  

InsyaAlllah,,
akan sabar menanti sampai batas waktu yang ditentukan :)

"Laksana Zulaikha jalani hari,
Sabar menanti Yusuf sang tambatan hati"

Salam kenal juga, makasih udh berkunjung ke tenda kecil ini.

nop.rianti 15 Februari 2009 pukul 13.35  

baingat lah bu tapi nya, yg senior lebih dulu ya bwekeke:D
nice post,anyway..

coey_paringin 15 Februari 2009 pukul 14.51  

hahaha inggih cil ai,,, kalonya badahulupun ulun ingat ja lawan "palangkahan" wkwkakak :D

Anonim 26 Februari 2009 pukul 15.14  

Di tunggu undangannya ya bu.

coey_paringin 1 Maret 2009 pukul 23.48  

InsyaAlah bila batas waktu penantianku telah sampai, undanganku pasti meluncur ke tempatmu bro :)

thanks yah dah berkunjung ke tendaku...

Posting Komentar