Lelaki dan harga diri


Lelaki itu sekarang meringkuk lemah, tubuh kurusnya terkulai tak berdaya di atas ranjang. Badannya menggigil tapi panas suhu tubuhnya lebih dari 30 derajat, dia demam. Lelaki itu merutuk dalam sakitnya, dia benar-benar marah. Merasa sangat terhina, harga diri kelelakiannya telah disinggung.

Peristiwa naas itu terjadi saat lelaki itu berada di suatu tempat terpencil jauh dari keramaian, di suatu daerah di kabupaten Balangan. Di kesunyian malam kira-kira jam 11 malam dan dari kejauhan kota dengan segala keterbatasan yang dimiliki, lelaki itu memaksa diri untuk keluar rumah jalan kaki sejauh 3 km. Padahal saat itu, cuaca dalam keadaan gerimis. Tujuannya cuma satu, mencari sebungkus rokok yang kebetulan stok simpanannnya sudah habis. Sampai di tempat yang dituju, ternyata rokoknya tidak ada. Terpaksa akhirnya lelaki itu naik ojek menuju kota, padahal jarak ke kota lebih dari 15 km. Dan anehnya sampai di kota, toko tutup semua. Namun nasib lelaki itu masih beruntung, dia dapat satu bungkus rokok di salah satu kios yang masih buka.

Paginya, setelah sampai di rumah, lelaki itu sakit, badannya demam. Rokok terasa tidak enak, air liurnya benar-benar pahit, sampai makanpun tidak enak. Sambil marah rokok yang dibeli tadi malam dia banting dan dia injak-injak.

Temannya yang melihatnya jadi heran dan bertanya
”ada apa mas, kenapa rokoknya diinjak.”

Masih dengan dongkolnya lelaki itu menjawab...
”aku tersinggung Ndro, aku cari rokok sampai sakit seperti ini, gara-gara rokok ini rencanaku buat ngambil sampel anggrek di gunung Belawan jadi tertunda. Harga rokoknya cuma 9 ribu, namun biaya ojekku tadi malam lebih 50 ribu. aku sakit demam begini, waktuku jadi terbuang percuma. Harga diriku telah dipermainkan oleh sebungkus rokok ini. Pokoknya mulai sekarang rokok ini aku talaq 3”

5 komentar:

syafwan 20 April 2009 pukul 16.57  

wakakak, laki-laki yang aneh. Tapi itu tidaklah aneh. Seorang perokok berat seperti saya (dulu) pasti akan melakukan hal yang sama apabila sudah sakau cengkeh. Yah, itu dulu, sekarang...ehm..coba tebak....coey?

coey_paringin 20 April 2009 pukul 22.44  

hmm,,, kayaknya masih deh, biasa korelasi antara perokok dengan pengopi ga jauh.. perokok ya pengopi, pengopi ya perokok...
au ahh,,,???

HE. Benyamine 21 April 2009 pukul 00.46  

Mudahan talaq 3 nya dapat bertahan, jangan sampai cari "bini" baru lagi ha ha ha, udah sembuh lupa sakit dan penyebabnya.

coey_paringin 21 April 2009 pukul 22.09  

hahaha,,, inggih bujur banar, bapadah talaq 3, sakalinya handak kawin ke lain.

syafwan 26 April 2009 pukul 23.16  

ngomongin talak 3. siapa nih

Posting Komentar